Friday, May 7, 2010

siapakah calon penganti sri mulyani

Siapakah pengganti Sri Mulyani? ini sedang ditunggu banyak pihak setelah sri mulyani menggundurkan diri.


Beberapa nama sudah mulai digadang-gadang untuk menggantikan posisi Menteri Keuangan RI yang ditinggalkan oleh Sri Mulyani Indrawati. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun, menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Adrian Pasha, sudah mengantongi calon-calon suksesor Sri Mulyani.
Sementara Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, Presiden akan menetapkan Menkeu sebelum 1 Juni 2010.

Berikut beberapa profil kandidat yang didengung-dengungkan pengganti salah satu wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes itu.

1. Darmin Nasution
Saat ini pria yang akan genap berusia 62 tahun pada 12 Desember mendatang itu menjabat sebagai  Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia setelah sebelumnya menjadi Direktur Jenderal Pajak.

Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1976 itu mendapatkan gelar Doktor Ekonomi dari Universitas Paris, Sorbonne, Perancis, tahun 1986.

Ayah dua anak ini juga pernah menjabat sebagai Dirjen Lembaga Keuangan pada tahun 2000-2005 dan setelah itu menjabat sebagai Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan sampai dengan tahun 2006.

Sehubungan dengan terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 38/P Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 tentang pemberhentian Prof Dr Boediono dari jabatan Gubernur Bank Indonesia, serta menunjuk Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009, maka Deputi Gubernur Senior, Darmin Nasution, menjalankan tugas pekerjaan Gubernur sebagai Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia.

Darmin pun diperkirakan bisa mengambil hati partai di DPR. Dukungan dari partai pun sepertinya bisa diperoleh Darmin. Ia sudah disebut-sebut oleh Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional.

2. Anggito AbimanyuPria kelahiran Bogor, 19 Februari 1963, ini adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan sejak tahun 2004. Sebenarnya ia sempat dinominasikan menjadi Wakil Menteri Keuangan, tetapi tidak jadi dilantik karena status kepegawaiannya yang dianggap belum setara dengan tingkat eselon I PNS.

Lulusan Jurusan Ekonomi Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, tahun  1985 ini memperoleh Magister International Development dari University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat, tahun 1990. Setelah itu, ia memperoleh PhD tahun 1993 di tempat yang sama.

Karier Anggito di pemerintahan dimulai saat menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengembangan Pasar Modal (1999), kemudian menjadi Kepala Badan Pengkajian Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional (Bapekki) (2003-2006), Pjs Kepala Badan Analisa Fiskal Kementerian Keuangan (2004), serta Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (2004-sekarang).

Di luar pemerintahan ia dikenal sebaga penulis dan pengajar UGM. Jabatan yang pernah dipegangnya adalah Direktur Program, Pusat Studi Antar Universitas Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta (1995-1997) dan Kepala Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi (PAU-SE) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta (1997-2000).

Di luar lingkungan akademis, pria yang piawai memainkan saksofon itu dipercaya menjadi Komisaris Bank Internasional Indonesia (2000-2001), Lippo Bank (2001-2003), dan PT Telkom (2004-2008).

Ayah dari dua anak ini juga pernah menjadi konsultan paruh waktu di Bank Dunia, Washington DC (1992-1995). Pada tahun 2000 menjadi anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan sejak 2007 hingga sekarang menjadi anggota Dewan Riset Nasional.

Nama Anggito disebut-sebut bisa menggantikan Sri Mulyani oleh Partai Golkar dan PAN.

3. Agus MartowardojoDirektur Utama Bank Mandiri ini juga disebut-sebut sebagai salah satu calon pengganti Sri Mulyani. Pria kelahiran Amsterdam pada 24 Januari 1956 ini sepertinya tidak lepas dari bank. Ia pernah dicalonkan menjadi Gubernur BI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi terjegal di DPR.
Sejak Mei 2005, Agus menjadi Direktur Utama Bank Mandiri menggantikan pejabat lama ECW Neloe. Agus memang bukan orang baru di Bank Mandiri. Ia masuk pada 1998 dan menduduki jabatan dari Managing Director Risk Management and Credit Restructuring pada tahun 1999, Managing Director Retail Banking and Operation Coordinator (2000), dan Managing Director Human Resources and Support Services (2001).

Sebelumnya, lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) pada 1984 ini adalah Dirut Bank Permata selama tiga tahun (2002-2005)."Jabatan ini kan amanah," kata Agus kala pelantikan sebagai Dirut Bank Permata.

Sebelum diangkat menjadi Direktur Utama PT Bank Permata Tbk terhitung 31 Oktober 2002, Agus dipercaya sebagai Advisor bagi Ketua dan Wakil Ketua BPPN untuk bidang Perbankan (2002).

Lulus kuliah, Agus bekerja di Bank of America melalui Officer Development Program sebagai International Loan Officer. Sesudah itu, mulai 1986, Agus hengkang ke Bank Niaga hingga 1994.

Berikutnya berturut-turut dia menjabat sebagai Deputy Chief Executive Officer di Maharani Holding (1994), Direktur Utama di Bank Bumiputera (1995–1998), dan Direktur Utama di Bank Ekspor Impor Indonesia (1998).

Di lingkungan organisasi perbankan, Agus adalah Ketua Umum Perbanas (Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Swasta) periode 2003-2006.

Agus juga mengikuti berbagai kursus perbankan dan manajemen, termasuk di State University of New York, Buffalo, AS, Stanford University, Palo Alto, AS, dan Institute of Banking and Finance, Singapura.

Nama Agus disebut oleh Partai Keadilan Sejahtera.

Selain ketiga nama di atas, beredar pula nama-nama lain, seperti Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany, mantan Sekretaris KSSK Raden Pardede, dan Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Nah, siapa kira-kira kandidat Anda?
Meski demikian, banyak nama yang beredar, akhirnya Presiden Yudhoyono juga yang menentukannya...

Sumber kompas

calon pengganti sri mulyani, pengganti sri mulyani, sipakah pengganti sri mulyani, penganti Sri Mulyani Indrawati, Sri Mulyani, Sri Mulyani Indrawati, nama pengganti sri mulyani

No comments:

Post a Comment